Jumat, 28 Agustus 2009

Malam semakin Larut.....Sedangkan Bulan Enggan tuk Pulang

....Waktu yang tak berujung dingin menusuk dalam tulang tampak berjalan seorang pria dari tempat keramaian menuju tempat dimana dia dilahirkan.Dengan berjalan tak beraturan dia terus melangkah dengan tangan meraba tembok sebagai penolong yang membuat dia tetap berdiri,detak jantung yang tak menentu hembusan nafas yang keras hingga membuat binatang malam melirik pada nya dan bertanya ada apa dengan dirinya?
Diantara pria yang berjalan terdapat orang-orang yang melihatnya dengan seksama,tak dihiraukan nya apa yang mereka katakan seorang pria terus berjalan.Sang bulan yang cemas melihat dari atas bertapa rapuhnya jiwa sang pria,tak lama selang waktu berjalan muncul seorang kawan yang memanggil nya"hai kawan dari mana kamu,apakah yang sedang terjadi?"s'kawan sambil memegang bahu s'pria......terdiam sebentar sambil melihat tajam pada mata s'kawan dia berkata"aku dari tempat dimana seluruh hak ku bisa aku curahkan,aku dari tempat dimana kejenuhan bisa aku bunuh dan melahirkan dunia yang indah kembali pada pangkuanku"dengan heran s'teman terus memegangi pria tersebut dengan alasan mengantarkan s'pria ketempat dimana dia bisa berbaring dan menggapai semua yang tadi dia bicarakan
Sang bulan yang membisu terus memandangi langkah demi langkah s'pria yang digandeng teman nya...Terlihat sang bulan ingin meneteskan air mata namun apadaya yang bisa dilakukan hanya dapat menyaksikan dan dipendam tanpa memberi satu saran ataupun petunjuk pada s'pria.Waktu yang terus berjalan menawarkan beribu gemulai sang duniawi yang mungkin belum dia sadari betapa tersiksanya jiwa-jiwa orang yang terengut kebebasannya,kecilnya harapan yang menimbulkan keputusasaan dan banyak mengakibatkan penyimpangan -penyimpangan dari peraturan untuk hidup.
lampu-lampu yang bersinar remang-remang menambah dingin nya suasana malam,dan nyanyian binatang malam seakan melantunkan lagu perpisahan waktu pada sang mahluk yang ada dibumi,namun adakala sang waktu tak mengerti pada hati seseorang yang inginkan malam tetap hadir tanpa harus berganti siang.langkah -langkah yang berat membebani s'pria dan temannya,desuran angin yang berhembus seakan menjadi penghalang dalam langkah mereka dan disudut-sudut gelap pun seakan nampak banyak yang menyaksikan untuk siap mengerogoti mereka bak mahluk malam yang kelaparan.
setiba mereka sampai ditempat tujuan teman nya langsung membaringkan 'spria dan melepas kelelahan dengan duduk sebentar diatas teras yang dingin bagaikan lempengan es,s'kawan berkata "istirahatlah kamu ditempatmu mungkin hari esok kan membuatmu lebih baik dan dunia akan mendengar apa yang engkau keluhkan" s'kawan berdiri dan bersiap untuk kembali seakan tidak mau berlama-lama tuk berbincang pada s'pria,lambat laun mata s'pria mulai menutup,dengan nafas yang tetap keras bagaiken kemarahan menghampiri dia untuk mengajak tetap bangun dan tidak tenggelam pada sang dewi mimpi.S'kawan bangkit dan hanya mampu menepuk paha s'pria meneruskan langkah untuk pulang.....tak lama s'pria terbangun dan memanggil s'teman yang mungkin jarak nya sudah jauh, ada satu kalimat yang terucap dari mulut s'pria yang kering untuk temannya"Kebebasan takan pernah sirna Kawan"